Postingan

Menampilkan postingan dengan label FISIKA

Gaya Gesek Kinetis

Gambar
gaya gesek mеruраkаn gауа уаng bеkеrjа pada duа реrmukааn bеndа уаng bеrѕеntuhаn, bаіk bеndа diam mаuрun bеndа bеrgеrаk. Karena gауа mеruраkаn besaran vektor, maka gауа gesek mempunyai nіlаі dаn arah. Arаh gауа gеѕеk ѕеlаlu bеrlаwаnаn dengan gауа luаr ауаng diberikan ada bеndа аtuрun berlawanan dеngаn garah gеrаk benda. Pengertian gауа gеѕеk kіnеtіѕ Seperti yang tеlаh dіѕеbutkаn dі аtаѕ gауа gеѕеk bekerja раdа bеndа dіаm maupun bеndа bergerak. Gауа gesek yang bеkеrjа раdа bеndа yang bergerak dіѕеbut gaya gеѕеk kіnеtіѕ. Arаh gауа gesek kіnеtіѕ berlawanan dеngаn arah gеrаk bеndа. Cоntоh : kаrduѕ yang dіаm diatas lаntаі kаѕаr kеmudіаn dі tarik dеngаn gaya kеаrаh kanan, sehingga kardus tersebut bеrgеrаk kе аrаh kanan mаkа gауа gеѕеk yang bekerja pada lаrduѕ tеrѕеbut kе аrаh kіrі, seperi уаng dіtunjukkа оlеh gambar 1. Besar kесіlnуа gaya gеѕеk kіnеtіѕ dipengaruhi оlеh tingkat kеkаѕаrаn bеndа. Semakin kаѕаr реrmukааn bеndа уаng bersentuhan maka gауа gеѕеk kіnеtіѕ уаng bеkеrjа pada bеndа jugа

Soal Pembahasan Dinamika Rotasi & Keseimbangan Benda tegar Part 2

1. Seekor monyet dgn berat 100 N memanjat sebuah tangga homogen yang memiliki panjang L dgn berat 120 N. Ujung atas dan bawah tangga bersandar pada permukaan licin. Tangga disandarkan pada tembok dgn kemiringan 53 derajat terhadap arah horizontal. Ujung bawah tangga diikat seutas tali mendatar yaitu AB yang dapat menahan tegangan maksimum 110 N. a. Tentukan tegangan dalam tali ketika monyet berada pada jarak sepertiga panjang tangga dari ujung bawah. b. Tentukan jarak maksimum yang dapat dicapai monyet sebelum tali putus. Nyatakan dlm L. jawab : a.) pusat perhitungan rotasi pada ujung atas tangga ∑T = 0 120 *1/2 * 0,6L + 100 *2/3*0,6L - T*0,8L = 0 36L + 40L - 0,8L *T = 0 0,8T = 76 T = 95 N b). ∑T= 0 120 *1/2 * 0,6L + 100 *d*0,6L - 110*0,8L = 0 36L + 60d L - 88L = 0 60 d L = 52 L d = 52/60 = 13/15

Soal Pembahasan Dinamika Rotasi & Keseimbangan Bentuk Tegas part 2

1. Sebuah bola pejal bermassa 0,036 kg dan jari-jari 1,2 cm menggelinding menuruni suatu bidang miring. Bola pejal mula" bergerak dgn kecepatan 0,50 m/s. Berapakah kecepatan bola itu ketika ketinggiannya berkurang 14 cm? (g = 10 m/s kudrat) jawab hukum kekekalan energi, ½ m v² + m g h + ½ I ω² - ½ m V² - ½ I Ω² = 0 ½ m v² + m g h + ½ I (v/r)² - ½ m V² - ½ I (V/r)² = 0 ½ m v² + m g h + ½ (2/5)(mr²) (v/r)² - ½ m V² - ½ ((2/5)(mr²)) (V/r)² = 0 sederhanakan, g h + 7 v²/10 - 7 V²/10 = 0 (9.8)(0.14) + 7 (0.5)²/10 - 7 V²/10 = 0 V = 1.48661 m/s 2. tentukan energi rotasi dari bumi terhadap matahari sehubungan dengan orbit Bumi mengitari Matahari. Data : massa Bumi = 6 x 10^24 kg, jari-jari orbit = 1,5 x 10^11 m, dan waktu rotasi = 365 hari = 3,2 x 10^7 s. batang? jawab asumsian bumi sebagai partikel, Ek = ½ I ω² Ek = ½ (mr²) (2π/T)² Ek = ½ (6 * 10^24 * (1.5 * 10^11)²) (2π/(3.2 * 10^7))² Ek = 2.60234 * 10^33 joule

Soal Pembahasan Dinamika Rotasi & Keseimbangan Benda Tegar Part 1

1. Seorang anak dengan kedua lengan berada dalam pangkuan sedang berputar pada suatu kursi putar dengan 1,00 putaran/s. Ketika ia merentangkan kedua lengannya, ia diperlambat sampai 0,40 putaran/s. Tentukan perbandingan: a. momen inersia gabungan anak + kursi sebelum dan sesudah kedua lengannya direntangkan b. Energi kinetik sebelum dan sesudahnya Jawab : ω = 1 rps (sebelum merentangkan tangan) ω = 0,4 rps (sesudah merentangkan tangan) a). Gunakan Hukum Kekekalan momentum sudut => L= L =>I ω = I ω =>I (1) = I (0,4) maka : I : I = 0,4 : 1 atau : I : I = 2 : 5 b). Rumus energi kinetik rotasi adalah : Ekr = ½ I ω² Maka : Ekr = ½ I ω² dan Ekr = ½ I ω² Sehingga perbandingan : Ekr : Ekr = (I / I ).(ω : ω)² Ekr : Ekr = (2/5) . (5/2)² = 5/2 Ekr : Ekr = 5 : 2. Pada sistem keseimbangan benda tegar, AB adalah batang homogen panjang 80 cm, beratnya 18 N, berat beban 30 N. BC adalah tali. Berapa tegangan pada tali (dalam newton) jika jarak AC = 60 cm? Jawab : Langkah 1. Gambarkan sem

MENGHITUNG JUMLAH KALOR DENGAN KALORIMETER SEDERHANA

Gambar
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR II MENGHITUNG JUMLAH KALOR DENGAN KALORIMETER SEDERHANA 1. TOPIK PERCOBAAN     menghitung jumlah kalor dengan kalorimeter sederhana 2. TUJUAN PERCOBAAN     1. Menjelaskan bagian bagian kalorimeter     2. Menghitung jumlah kalor yang dilepas oleh suatu benda     3.  Menghitung jumlah kalor yang diterima oleh suatu benda     4.  Menentukan Kapasitas kalor suatu benda     5.  Menunjukkan kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan      6. Menyelesaikan soal-soal sederhana yang berhubungan dengan kalorimeter 3. ALAT DAN BAHAN   a) ALAT      1. kalorimeter'      2.  termometer      3. neraca      4. bejana      5. pembakar spritus'      6  Kasa      7  Kaki tiga b). BAHAN 1. Air secukupnya' 4. LANDASAN TEORITIS DAN PROSEDUR PENGUKURAN A.Dasar teori       Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda.Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi,benda yang dingin memiliki suhu yang rendah.Banyak sifat benda akan berubah dengan berubahnya

Menentukan Kapasitas kalorimeter

Gambar
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. Skema alatnya ditunjukkan pada Gambar 3.4 . Kalorimeter ini terdiri atas bejana yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer. Bejana diselimuti penyekat panas untuk mengurangi radiasi panas, seperti pada termos. Kalorimeter sederhana dapat dibuat menggunakan wadah styrofoam, Gambar 3.5 . Gambar 3.4 Skema kalorimeter volume tetap Untuk mengukur kalor reaksi dalam kalorimeter, perlu diketahui terlebih dahulu kalor yang dipertukarkan dengan kalorimeter sebab pada saat terjadi reaksi, sejumlah kalor dipertukarkan antara sistem reaksi dan lingkungan (kalorimeter dan media reaksi). Besarnya kalor yang diserap atau dilepaskan oleh kalorimeter dihitung dengan persamaan: Q kalorimeter = Ck. Δ T dengan C k adalah kapasitas kalor kalorimeter. Contoh soal Menentukan Kapasitas Kalor Kalorimeter Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika su

Soal Pembahasan pengukuran

Gambar
Anak didikku mari kita belajar bersama dengan selalu berlatih mengerjakan soal- soal Besaran dan Satuan yang ada ini semoga dapat bermanfaat, dan dapat meningkatkan kompetensi anak didikku sekalian. 1. Tentukanlah kegunaan alat ukur di bawah ini! a.Neraca pegas b.Mickrometer skrup c.Jangka sorong d.Termometer klinis Klik pembahasan untuk melihat dan menutupnya Pembasahan : a.Neraca pegas digunakan untuk mengukur massa tetapi juga digunakan untuk mengukur berat c.Untuk mengukur kertas tipis misalanya ketabalan uang kertas, diameter ukuran kecil d.Untuk mengukur kedalam sbuah benda, mengukur panjang benda mengukur diameter bola e.Mengukur suhu badan manusia 2. Perhatikan gambar di bawah ini! Pembahasan a.A adalah neraca tiga lengan untuk mengukur massa benda b.B adalah stopwacth untuk mengukur waktu c.C. Gelas Ukur untuk mengukur volume zat cair 3. Berapakah hasil pengukuran Neraca tiga lengan berikut ini! Hasil pengukuran : Dari gambar dapat diketahui bahwa: 1. posisi anting depan

Soal | Besaran dan Pengukuran

Gambar
1. Besaran yang termasuk besaran pokok adalah .... a. panjang, gaya, kecepatan b. panjang, suhu, volume c. panjang, massa, suhu d. panjang, massa, luas 2. Berikut yang merupakan kelompok besaran turunan adalah .... a. gaya, kecepatan, dan panjang b. massa jenis, massa, dan volume c. luas, panjang, dan lebar d. volume, massa jenis, dan gaya 3. Ahmad memiliki massa sebesar 45 kg. Nilai besaran dan satuan dalam pernyataan di atas adalah .... a. massa b. 45 c. 45 kg d. kg 4. Sebuah peti memiliki volume sebesar 3 m^3. Apabila volume balok tersebut dinyatakan dalam cm^3, besar volume balok tersebut adalah .... a. 3 . 10^3 cm^3 b. 3 . 10^4 cm^3 c. 3 . 10^5 cm^3 d. 3 . 10^6 cm^3 5. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah .... a. 6,33 mm b. 6,30 mm c. 6,73 mm d. 6,13 mm 6. Alat ukur yang paling tepat digunakan untuk mengukur waktu seorang pelari adalah .... a. arloji b. jam c. stopwatch d. meteran 7. Massa suatu benda dapat diukur dengan menggunak

Termokia Soal Pembahasan

Pembahasan soal berikut adalah lanjutan dari pembahasan latihan termokimia yang menyangkut perubahan entalpi pada reaksi pembentukan senyawa. Dalam mengerjakan soal ini, jika persamaan reaksinya belum tersedia, harus ditulis dahulu dan setarakan. Memang penyelesaiannya lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan rumus, namun tetap berhati-hati, terutama fungsi dari koefisien reaksi. 1. Pada reaksi antara 2mol H 2 dan 1mol O 2 untuk membentuk 2mol air, dilepaskan kalor sebesar 116 kkal. Besarnya kalor yang dibebaskan pada pembentukan 90 gram air adalah …. 116 kkal                                        D. 580 kkal 290 kkal                                        E. 58 kkal 232 kkal Pembahasan: Pada pembentukan 2 mol H 2 O(l), q = - 116 kkal. n air = 90 g / 18 g/mol = 5 mol. q untuk 5 mol air = 5/2 x - 116 kkal = - 290 kkal. Kalor yang dibebaskan sebesar 290 kkal. Jawaban: B. 2. Kalor pembakaran asetilena pada reaksi: C 2 H 2 (g) + 2½ O 2 (g) → 2CO 2 (g) + H 2 O(

Latihan Termokia 2

Pembahasan soal latihan termokimia berikut ditujukan untuk soal no. (1) dan (2), yaitu tentang kalorimetri. Perlu diperhatikan bahwa satu-satunya alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kalor reaksi adalah kalorimeter. Pembelajaran di sekolah menengah menggunakan kalorimeter air sederhana. Buku yang beredar di pasaran atau ebook/penjelasan melalui internet jarang ditekankan tentang kalorimeter air. Kalorimeter ini menggunakan air sebagai media penyerap kalor, sehingga ketika suatu reaksi terjadi dalam kalorimeter, untuk reaksi eksoterm maka kalor yang dibebaskan dalam reaksi tersebut merambat ke air dan suhu air mengalami kenaikan. Tentulah kalor yang dihitung lebih dahulu adalah q w (kalor yang diserap oleh air - water) dengan rumus q w = m w .c w .ΔT w . Massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu adalah dari air, namun pada penyederhanaan rumus, inisial w tidak dituliskan. Itulah awal dari kerancuan atau miskonsepsi yang terjadi. 1. Apabila 100 mL larutan NaOH 1

Latihan Termokimia

Latihan termokimia yang dibahas disini mengenai hukum Hess. Untuk pemula, kerjakanlah dengan lengkap hingga dapat memahami konsep dengan baik. Sebenarnya, apabila sudah paham benar, maka hanya tanda dan angkanya saja yang diubah sesuai dengan perubahan persamaan reaksinya, baru kemudian dijumlahkan. 1. Dari data berikut: 2H 2 (g) + O 2 (g) → 2H 2 O(l)          ΔH= - 580 kJ 2Ca(s) + O 2 (g) → 2CaO(l)           ΔH= - 1269 kJ CaO(s) + H 2 O(l) → Ca(OH) 2 (s)    ΔH= - 64 kJ Dapat dihitung perubahan entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (s) sebesar …. - 989 kJ.mol -1 - 1161 kJ.mol -1 - 856 kJ.mol -1 - 1904 kJ.mol -1 - 1966 kJ.mol -1 Pembahasan: H 2 (g) + ½O 2 (g)          → H 2 O( l)         ΔH = - 290 kJ Ca(s) + ½O 2 (g)          → CaO(s)          ΔH = - 634,5 kJ CaO(s) + H 2 O(l)          → Ca(OH) 2 (s)   ΔH = -  64 kJ -------------------------------------------------------------- + Ca(s) + O 2 (g) + H 2 (g) → Ca(OH) 2 (s)  ΔH = - 988,5 kJ Jawaban: A 2. A dan B adalah

Termokia Pembahasan

1. Pada reaksi antara 2mol H 2 dan 1mol O 2 untuk membentuk 2mol air, dilepaskan kalor sebesar 116 kkal. Besarnya kalor yang dibebaskan pada pembentukan 90 gram air adalah …. 116 kkal                                        D. 580 kkal 290 kkal                                        E. 58 kkal 232 kkal Pembahasan: Pada pembentukan 2 mol H 2 O(l), q = - 116 kkal. n air = 90 g / 18 g/mol = 5 mol. q untuk 5 mol air = 5/2 x - 116 kkal = - 290 kkal. Kalor yang dibebaskan sebesar 290 kkal. Jawaban: B. 2. Kalor pembakaran asetilena pada reaksi: C 2 H 2 (g) + 2½ O 2 (g) → 2CO 2 (g) + H 2 O(l) ialah - a kJ/mol sedangkan kalor pembentukan CO 2 (g) = - b kJ/mol, H 2 O(l) = - c kJ/mol. Menurut Hukum Hess, kalor pembentukan asetilena ialah …. - a + 2b + c                                     D. a + 2b + c - a - 2b + c                                      E. a - 2b - c - a + 2b - c Pembahasan: Bila diketahui kalor pembakaran (ΔH c ) dan kalor pembentukan (Δ

Termokia Soal Pembahasan

Gambar
TERMOKIMIA 1. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut: a. ∆H o f H 2 O (l) = -187,8 kJ mol -1                      d. ∆H 0 f  H 2 SO 4 (l) = -843,99 kJ mol -1 b. ∆H 0 f H 2 S (g) = -20,2 kJ mol -1                        e. ∆H 0 f CH 3 Cl (s) = +74,81 kJ mol -1 c. ∆H 0 f CaCO 3 (s) = -207,8 kJ mol -1 Jawab: a. H 2 (g) + 1/2O 2 (g) → H 2 O (l)                                 ∆H = -187,8 kJ mol -1 b. H 2 (g) + S (s) → H 2 S (g)                                       ∆H = -20,2 kJ mol -1 c. Ca (s) + C (s) + 3/2O 2 (g) → CaCO 3 (s)                       ∆H = -207,8 kJ mol -1 d. H 2 (g) + S (s) + 2O 2 (g) → H 2 SO 4 (l)                            ∆H = -843,99 kJ mol -1 e. 3/2H 2 (g) + C (s) + 1/2Cl 2 (g) → CH 3 Cl (s)                ∆H = +74,81 kJ mol -1 2.  Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 25 0 C menjadi 72 0 C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL -1 , dan kalor jenis air = 4,2 Jg -1 0 C -1 , tentukan ∆H reaksi pemana

Soal Gerak Harmonik Sederhana

Gambar
Contoh 1 Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu gerak harmonis dengan persamaan        y = 0,04 sin 20π t dengan y adalah simpangan dalam satuan meter, t adalah waktu dalam satuan sekon. Tentukan beberapa besaran dari persamaan getaran harmonis tersebut: a) amplitudo b) frekuensi c) periode d) simpangan maksimum e) simpangan saat t = 1/60 sekon f) simpangan saat sudut fasenya 45° g) sudut fase saat simpangannya 0,02 meter Pembahasan Pola persamaan simpangan gerak harmonik diatas adalah y = A sin ωt ω = 2π f atau          2π ω = _____           T a) amplitudo atau A y = 0,04 sin 20π t         ↓      A = 0,04 meter b) frekuensi atau f y = 0,04 sin 20π t                    ↓                ω = 20π 2πf = 20π f = 10 Hz c) periode atau T T = 1/f T = 1/10 = 0,1 s d) simpangan maksimum atau y maks y = A sin ωt y = y maks sin ωt y = 0,04 sin 20π t         ↓ y = y maks sin ωt y maks = 0,04 m (Simpangan maksimum tidak lain adalah amplitudo) e) simp