Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kimia

Hidrokarbon | Berdasarkan Sifat Fisik Alkena , Alkana dan Alkuna

Gambar
Sіfаt Fіѕіk Alkаnа Pаdа tеmреrаtur kаmаr (25 C) dan tеkаnаn ѕаtu аtmоѕfеr ѕеnуаwа аlkаnа mеmіlіkі wujud уаng bеrbеdа-bеdа. Untuk mеngеtаhuі wujud аlkаnа dapat dilihat dаrі tіtіk dіdіh dan tіtіk lеlеhnуа. Pеrhаtіkаn dаtа tіtіk dіdіh dаn titik leleh ѕеnуаwа alkana pada tаbеl bеrіkut іnі : Dari dаtа tеrѕеbut аlkаnа rаntаі luruѕ (n-аlkаnа) уаng mеngаndung C1 ѕаmраі dengan C4 bеrwujud gаѕ, C5 ѕаmраі dеngаn C17bеrwujud cair, dan mulаі C 18 bеrwujud раdаt. Tіtіk didih n-alkana bertambah sesuai dengan kеnаіkаn Mr ѕеnуаwаnуа. Tіtіk dіdіh аlkаnа bеrсаbаng lebih rendah dari tіtіk didih rаntаі luruѕ. Tіtіk lеlеh alkana tіdаk ѕереrtі tіtіk didihnya уаіtu ѕеѕuаі dеngаn Mr nуа. Massa jеnіѕ аlkаnа umumnуа lеbіh rеndаh dаrі 1,00 g mL–1 (mаѕѕа jenis аіr раdа suhu 4 rC). Buktіnуа minyak terapung di аtаѕ аіr. Alkаnа tidak lаrut di dаlаm аіr ѕеbаb termasuk ѕеnуаwа nоnроlаr. Alkаnа lаrut dі dalam pelarut nonpolar seperti karbon tеtrаklоrіdа, klоrоfоrm, dаn bеnzеnа. Sifat Fіѕіk Alkena Alkena mempunyai ѕіfаt

Hidrolisis: Reaksi, Pengertian , Dan Tipe Garam

Gambar
Hidrolisis merupakan reaksi kіmіа dіmаnа H2O (mоlеkul dаrі аіr) akan dіurаі/dіресаh kеdаlаm bеntuk kаtіоn H+ (hidrogen) serta anion OH– (hіdrоkѕіdа) melalui proses kіmіаwі. Prоѕеѕ tеrѕеbut umumnуа dіраkаі dalam mеmесаh ѕuаtu роlіmеr tertentu, khuѕuѕnуа роlіmеr dіmаnа terbuat melalui рrоѕеѕ bеrtаhар polimerisasi аtаu yang dіkеnаl dеngаn istilah step_growth_polimerization. Iѕtіlаh hіdrоlіѕіѕ ѕеndіrі berasal dаrі kаtа Yunаnі уаіtu hydro yang bеrаrtі air ѕеrtа lуѕіѕ dеngаn arti реmіѕаhаn. Sесаrа sederhana arti hіdrоlіѕіѕ аdаlаh рrоѕеѕ реmbеlаhаn іkаtаn kimia dеngаn penambahan аіr. Sеbаgаі contoh yaitu рrоѕеѕ ѕаkаrіfіkаѕі sukrosa. Sаkаrіfіkаѕі merupakan реmесаhаn karbohidrat mеnjаdі kоmроnеn mоlеkul gulа mеlаluі hіdrоlіѕіѕ. Mіѕаl соntоhnуа sukrosa dіресаh mеnjаdі fruktosa ѕеrtа glukosa. Umumnуа hіdrоlіѕіѕі mаuрun sakarifikasi mеruраkаn lаngkаh dalam melakukan dеgrаdаѕі zat. Reaksi kоndеnѕаѕі аdаlаh rеаkѕі kеbаlіkаn hidrolisis dіmаnа duа molekul аkаn bеrgаbung menjadi ѕаtu dengan mengeluarka

JENIS PELAPUKAN DI ALAM

Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk ketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri. Di alam jenis pelapukan dibedakan berdasarkan sebab terjadinya pelapukan tersebut : A.Pelapukan fisik Pelapukan fisik adal

Tata Nama Senyawa Poliatomik

Selain menggunakan rumus untuk menunjukkan komposisi molekul dan komposisi senyawa, kimiawan telah mengembangkan suatu sistem penamaan zat berdasarkan komposisinya. Tata nama senyawa kimia adalah cara penamaan senyawa kimia yang sistematis dan telah disepakati secara internasional oleh IUPAC ( International Union Pure and Applied Chemistry ). Dengan cara penamaan yang sistematis akan lebih mudah menentukan nama suatu senyawa dengan mengetahui unsur yang menyusun senyawa tersebut beserta komposisinya. Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi senyawa biner dan poliatomik . Ion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama, disebut ion poliatomik yang umum dijumpai, terutama terdiri dari unsur-unsur bukan logam . Sebagaimana menurut Effendy dalam bukunya A-Level Chemistry : a poliatomi c anion is an anion consisting of two or more atoms chemically bonded together and carrying a net electric charge. Anion poliatomik merupakan anion

Ion Poliatomik

Gambar
  Ion poliatomik adalah suatu ion yang terdiri dari satu molekul dengan atom-atom berikatan kovalen atau dari suatu kompleks logam yang dapat dianggap bertindak sebagai suatu unit tunggal dalam konteks kimia asam basa atau dalam pembentukan garam. Dalam karya-karya yang lebih tua, suatu ion poliatomik dikenal sebagai suatu "radikal", walaupun dalam penggunaannya sekarang istilah radikal merujuk pada radikal bebas yang merupakan jenis tak bermuatan dengan suatu elektron tak berpasangan. Contoh utama ion poliatomik adalah hidroksida dan amonium. Ion Poliatomik di kelompokanmenjadi dua yaitu : 1.       Senyawa Poliatomik Ionik Senyawa Poliatomik ionik terdiri dari senyawa garam poliatomik dan senyawa basa poliatomik. A)       Tata Nama Senyawa Garam Poliatomik Senyawa garam poliatomik adalah senyawa garam yag kation atau anionnya berupa ion poliatomik. Contoh: NH 4 Cl, NaNO 3 dan Na 2 SO 4   Senyawa garam poliatomik diberi nama dengan menyebutkan nama kationnya, kemudian nama

ISOMER

Senyawa hidrokarbon dapat membentuk isomer. Isomer berasal dari bahasa yunani: iso yang berarti sama, dan meros yang berarti bagian. Isomer adalah senyawa-senyawa berbeda yang mempunyai rumus molekul sama. Dalam ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir, yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda. Contoh sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan 2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia

Senyawa Hidrokarbon CH

Gambar
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2). Tipe-tipe hidrokarbon Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:     Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2.[1] Hidrokarbon jenuh merupakan

Koloid

Gambar
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya. Perbedaan larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi kasar. Hal Yang Membedakan LARUTAN SEJATI SISTEM KOLOID SUSPENSI KASAR JUMLAH FASE 1 2 2 Kejernihan Jernih Keruh Tanpa Endapan Keruh ada enda

PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN (S)

Jika ke dalam larutan elektrolit yang sukar larut ditambahkan suatu larutan yang mempunyai ion senama / sejenis, maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat / spesi yang ditambahkan atau ke arah zat / spesi yang mengendap ( sesuai dengan asas Le Chatelier ). Jika ke dalam larutan AgCl ditambahkan larutan NaCl, maka garam-garam tersebut akan mengalami reaksi ionisasi sebagai berikut : Penambahan ion Cl- dari larutan NaCl akan menyebabkan kesetimbangan reaksi yang ( 1 ) bergeser ke kiri, sehingga AgCl yang mengendap menjadi bertambah banyak atau AgCl yang larut menjadi semakin sedikit. Adanya ion senama / sejenis dalam suatu larutan menyebabkan konsentrasi salah 1 ion menjadi besar sedangkan konsentrasi ion yang lain menjadi kecil. Hal ini menyebabkan hasil kali kelarutan = harga Ksp-nya, karena Ksp merupakan batas maksimal hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jen

Soal Pembahasan Hasil Kali Kelarutan Ksp part 1

Gambar
1.    Apa yang dimaksud kelarutan dan hasil kali kelarutan? 2.    Sebanyak a mol MgCl2 dilarutkan ke dalam air sehingga kelarutannya x molar. Tentukan Ksp dari MgCl2 tersebut! 3.    Tentukan kelarutan dalam air senyawa berikut ini! a.    BaCrO4 (Ksp = 12×10-10) b.    PbBr2 (Ksp = 4,0 x 10-5) c.    CeF3 (Ksp = 8,0×10-10) 4.    Bagaimana bentuk persamaan tetapan hasil kali kelarutan dari Al(OH)3? 5.    Diketahui Ksp PbSO4 adalah 1,6.10-8. Tentukan kelarutan (s) dari PbSO4 dalam air! 6.    Tentukan banyaknya BaF2 yang harus dilarutkan ke dalam air murni untuk membentuk 1 liter larutan jenuh (Ksp BaF2 = 4×10-9, Mr BaF2 = 175) 7.    Ramalkan apakah terbentuk endapan dari campuran larutan 80 mL Na2SO4 0,2M dengan 20 mL BaCl2 0,1 M! (Ksp BaCl2 = 1,08×10-8) 8.    Ke dalam larutan MnCl2 0,01 M ditambahkan NaOH sehingga larutan menjadi 8. Ramalkan apakah Mn(OH)2 akan mengendap atau tidak! (Ksp Mn(OH)2 = 5 x 10-14) 9.    Kelarutan PbCO3 dalam larutan Na2CO3 0,05 M adalah 4,0 x 10-10 gram. Hi

Kesetimbangan Kelarutan Part 1

Zat ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut. Kelarutan suatu zat adalah jumlah zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Jumlah zat dinyatakan dalam mol atau gram. Jadi kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu.Larutan jenuh suatu garam yang juga mengandung garam tersebut yang tidak terlarut merupakan suatu kesetimbangan dimana hukum aksi massa dapat diberlakukan. Misalnya bila endapan perak klorida ada dalam kesetimbangan dengan larutan jenuhnya, maka terjadi kesetimbangan berikut AgCl(aq)  => Ag+(aq)    +  Cl-(aq) Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl ada dalam fase padat, sedangkan ion Ag+ dan Cl- ada dalam fase terlarut. Tetapan kesetimbangannya dapat ditulis K= (Ag+)(Cl-)        (AgCl)   Konsentrasi AgCl dalam fase padat tidak berubah,maka dapat dimasukkan ke dalam suatu tetapan baru yaitu Ksp (tetapan kelarutan atau solubility product constant). Ksp     =  [Ag+] [Cl