Tata Nama Senyawa Poliatomik
Selain menggunakan rumus untuk menunjukkan komposisi molekul dan komposisi senyawa, kimiawan telah mengembangkan suatu sistem penamaan zat berdasarkan komposisinya. Tata nama senyawa kimia adalah cara penamaan senyawa kimia yang sistematis dan telah disepakati secara internasional oleh IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry). Dengan cara penamaan yang sistematis akan lebih mudah menentukan nama suatu senyawa dengan mengetahui unsur yang menyusun senyawa tersebut beserta komposisinya.
Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi senyawa biner dan poliatomik
. Ion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama, disebut ion poliatomik yang umum dijumpai, terutama terdiri dari unsur-unsur bukan logam.Berdasarkan jumlah atom yang menyusunnya, senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi senyawa biner dan poliatomik
Sebagaimana menurut Effendy dalam bukunya A-Level Chemistry: a poliatomic anion is an anion consisting of two or more atoms chemically bonded together and carrying a net electric charge. Anion poliatomik merupakan anion yang terdiri dari dua atom atau lebih yang saling berikatan kimia dan memiliki muatan negatif. Dari pembahasan diatas kita dapat membuat nama senyawa sendri dengan aturanyang telah di sepakati oleh IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry),aturan-aturan itu sebagai berikut :
- Anion poliatomik umumnya lebih banyak dibandingkan kation poliatomik. Sebuah kation poliatomik yang umum dijumpai adalah NH4+
- Hanya sedikit anion poliatomik yang mempunyai nama dengan akhiran “ida”. Dalam daftar itu hanya OH- (ion hidroksida) dan CN- (ion sianida) yang berakhiran “ida”. Yang lain lebih banyak berakhiran “it’ dan “at”, dan beberapa nama lagi berawalan “hipo” dan “per”.
- Oksigen dapat membentuk banyak anion poliatomik yang disebut anion okso
- Unsur Golongan VII A & VII B mempunyai bilangan oksidasi -1 karena, senyawa poliatomiknya kekurangan 1 elektron ClO-
- Unsur Golongan VI A & VI B mempunyai bilangan oksidasi -2 karena,senyawa poliatomiknya kekurangan 2 elektron
S2O32- - Awalan “tio” menyatakan bahwa sebuah atom belerang telah menggantikan sebuah atom oksigen (Ion sulfat mempunyai satu atom S dan empat atom O; ion tiosulfat mempunyai dua atom S dan tiga atom O)
- Beberapa deret oksoanion mengandung atom H yang berbeda-beda juga dan diberi nama menurut jumlah atom H. Misalnya HPO42-disebut hidrogen fosfat dan H2PO4-disebut ion dihidrogsen fosfat
- Unsur-unsur bukan logam tertentu (misalnya Cl, N, P dan S) membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen yang berbeda-beda. Nama-namanya sesuai dengan bilangan oksidasi atom bukan-logam yang mengikat atom-atom oksigen,
1 --> Hipo............it
2 -->...............it3-->................at4-->Per.................at
Nomer. | Rumus Senyawa Poliatomik | Nama Senyawa Poliatomik | |
---|---|---|---|
1 | NH4+ | Ion Ammonium | |
2 | CH3COO- | Ion Asetat | |
3 | CO32- | Ion Karbonat | |
4 | HCO3- | Ion Bikarbonat | |
5 | ClO- | Ion Hipoklorit | |
6 | ClO2- | Ion Klorit | |
7 | ClO3- | Ion Klorat | |
8 | ClO4- | Ion Perklorat | |
9 | CrO42- | Ion Kromat | |
10 | S2O32- | Ion Tiosulfat | |
11 | HSO4- | Ion Bisulfat | |
12 | C2O42- | Ion Oksalat |
Komentar
Posting Komentar