Apa si Budaya 5S di Sekolah Dasar ?

Budaya 5S di Sekolah Dasar kadang hanya sebatas Slogan semata. Tapi Banyak Pula yang benar - benar menerapkan Slogan 5S di Sekolah Dasar di terapkan sebenar-benarnya di dalam keseharian di sekolah tersebut.

Gurune.net - Budaya 5S di Sekolah Dasar kadang hanya sebatas Slogan semata. Tapi Banyak Pula yang benar - benar menerapkan Slogan 5S di Sekolah Dasar di terapkan sebenar-benarnya di dalam keseharian di sekolah tersebut.

Apasi budaya 5 S di Sekolah Dasar ?

Sering kita melihat baner 5S yang terpapang besar di sebuah sekolah baik negeri maupun swasta.

Budaya 5S adalah budaya pembiasaan diri di sekolah untuk selalu menerapkan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun ). 

Budaya tersebut sebetulnya implementasi dari penerapan pendidikan karakter yang sangat bagus jika benar-benar diterapkan secara real dalam keseharian siswa dan guru di sekolah dasar.


Pendidikan karakter adalah suatu pembiasaan tentang hal yang baik, dengan demikian peserta didik akan paham tentang mana yang benar dan mana yang salah. Peserta didik akan sadar dan peduli untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik peserta didik agar mereka mengerti, merasakan dan menerapkan nilai-nilai yang baik dalam kehidupannya.

Disekolah pendidikan karakter bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting sehingga menjadi kepribadian peserta didik.

Maka dengan diterapkanya pembiasaan penerapan Budaya 5S di Sekolah Dasar akan sangat sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang sedang diterapkan di Indonesia.

Penerapan budaya 5S di sekolah dasar antara lain :

Senyum

Senyum itu indah, senyum itu dapat menebarkan aura positif, senyumpun adalah ibadah yang bernilai pahala yang paling mudah sebab dalam pendidikan Islam senyum ini merupakan bagian dari Shodaqoh yang paling mudah. Mudah untuk orang yang terbiasa tetapi akan sulit bagi orang yang enggan dan terbiasa menerapkan budaya ini.

adapun penerapan pembiasaan senyum bagi siswa antara lain :

  • pembiasaan tersenyum jika bertemu sesama teman di kelas maupun di lingkungan sekolah baik dengan guru maupun karyawan yang lain.
  • mengawali sapaan dengan senyuman jika ada tamu yang masuk kelingkungan sekolah.
  • berkomunikasi selalu dengan raut muka ceria dan senyuman.


Senyum menjadi bagian yang wajib dilakukan di lingkungan sekolah. Tidak hanya siswa gurupun harus menerapkan hal ini. Sesama teman sejawa harus saling menebar senyum, tapi jangan berlebihan ya sob hehehe....sewajarnya saja.

Jika budaya senyum sudah menjadi pembiasaan maka akan terasa nyaman, damai, dan sejuk dipandang. Coba saja apa reaksi sobat cika melihat orang yang selalu cemberut ? hehehe jawab sendiri saja di benak hati masing - masing. Maka akan lebih senang melihat orang lain tersenyum dibanding cemberut. Pembiasaan Budaya 5S pertama ini memang sangat bagus untuk meningkatkan aura positif di lingkungan sekolah.

Salam

Pembiasaan budaya salam bisa mencairkan suasana kaku menjadi indah. Sapaan berupa salam ini memang sudah diterapkan dalam pembiasaan disekolah sejak dari dahulukala coba saja sobat disaat sekolah setelah berdoa pemimpin doa atau ketua kelas selalu mengucapkan " Beri salam " hehehe kalau di film ipin upin " Selamat pagi ceghu " kalau di Indonesia " Selamat pagi pak guru / buguru " ini merupakan pembiasaan salam yang umum dan sebagian besar sekolah menerapkan ini. 

Budaya salam yang lain juga bisa menggunakan salam yang diajarkan setiap agama. Seperti Islam mengajarkan salam " Assalamualaikum " itu juga budaya salam yang sangat bagus karena hal tersebut merupakan penanaman budaya karakter tentang melaksanakan perintah agama.

Inti dari budaya salam adalah membiasakan saling menyapa satu sama lain. Budaya ini berlaku seluruh warga sekolah dari Kepala Sekolah, Guru dan Siswa. 

Maka tak heran jika banyak anak yang sudah benar-benar menarapkan budaya ini, jika bertemu gurunya dijalan dia mengucapkan " Assalamualaikum Pak Guru " bagus bukan budaya ini. Semoga budaya 5S yang kedua ini selalu diterapkan dalam kehidupan sehari - hari baik di sekolah maupun dirumah.

Sapa

Tegur sapa adalah kebiasaan dan budaya yang sangat kental kalau dijawa. 

Pembiasaan Budaya 5S yang ke tiga ini memang sudah berlangsung lama. Kita kalau dijawa awal bertemu pembuka kata setelah salam adalah mengucapkan kabar. 

Dalam bahasa jawa sering mendengar kata " Pripun Kabare ?" ini adalah budaya sapa yang lumrah dan umum. Gurune yakin setiap daerah di Indonesia mempunyai kebiasaan ini. Budaya tegur sapa dalah budaya yang bagus sebab sangat dapat membawa keakraban diantara satu sama lain. 

Begitu pula disekolah pembiasaan ini wajib dilakukan sebagai bagian dari pembiasaan Budaya 5S di Sekolah Dasar. 

Contoh seorang guru yang beberapa hari ditugaskan diluar daerah untuk emngikuti diklat. Saat pulang setiap guru menyalami dan menanyakan " Bagaimana Kabarnya pak/bu ? Bagaimana diklat kemarin ?" itu salah satu budaya sapa. Begitu juga siswa setelah temanya tidak berangkat beberapa hari awal pertama berangkat siswa lain dikelasnya menanyakan dengan ungkapan " Bagaimana sekarang, dah sehat ?" bagus bukan pembiasaan menanyakan kabar. Tandanya sesama teman saling memperhatikan.

Sopan

Budaya ini wajib diterapkan disekolah. Ingat sob untuk seorang anak sebetulnya sangat penting mendahulukan adab sebelum ilmu. Maka negara jepang di tingkat pendidikan dasarnya fokus pada pendidikan karakter ini. Sebetulnya budaya sopan di Indonesia sangat kental.

Akhir - akhir ini budaya ini sedikit luntur. Dulu jika ada orang dewasa sedang duduk - duduk ada anak kecil liwat pasti sedikit membungkukan badanya sambil mengucapkan "Permisi " atau " nuwunsewu" ini salah satu budaya kesopanan penerapan pembiasaan budaya 5S yang pokok.

Selayaknya sekolah terus mengajarkan budaya ini sampai sekarang. Adab berbicara dengan sopan sangat penting. Di jawa ada tingkatan bahasa yang diperuntukan untuk seumuran dan untuk orang yang lebih tua dan harus dihormati. Tingkatan bahasa itu sebetulnya adalah pelajaran dari budaya sopan yang sangat luar biasa. Jika benar-benar diterapkan akan sangat bagus. 

Dipesantren pesantren seorang santri memandang wajah kyainya saja tdak berani sebab mereka sangat menghormati gurunya. 

Jika pembiasaan budaya sopan diterapkan maka kenakalan, sifat membangkang dan lainya akan sedikit demi sedikit hilang.

Santun

Apa si yang dimaksud dengan santun? Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik.

Budaya santun harus diterapkan total disekolah, diawali dari seorang guru saat berbicara dengan siswanya atau anak didiknya. 

Diawali dari Kepala Sekolah yang mengajarkan santun kepada bawahanya.

Diteruskan dengan sesama siswa berkomunikasi dan bertingkah laku dengan santun.

Jika budaya ini benar - benar diterapkan maka sekolah tersebut akan sangat "Adem " kalau kata orang jawa. Adem yang dimaksud yaitu dingin dan lembut enak dirasakan dan dilihat serta didengar.

Tidak hanya berucap dan tingkah laku santun disini juga mampu menjaga perasaan sesama teman dalam arti sesama teman tidak boleh saling mengejek yang dapat melukai hati dan perasaan teman yang lain. 

Teorinya bagus sob, tapi lebih bagus lagi dipraktekan secara real. 

Jika ke 5 buda S ( Senyum,salam,sapa sopan dan santun ) terpatri erat disemua warga sekolah gurune yakin penerapan pendidikan karakter pokok ini akan berdampak positif dengan terciptanya sekolah nyaman,sekolah aman dan sekolah prestasi. Karena sekolah benar - benar mendahulukan adab sebelum ilmu.

Ok sob mungkin sampai disini duluya, jika bermanfaat bisa kalian share ya. Untuk saling berbagi kebaikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Reporduksi

Perpanjangan Waktu Pendaftaran Pretest & Persyaratan Pendaftaran Calon Peserta PPG Dalam Jabatan

Program Tahunan Terbaru PJOK Untuk Jenajang SD

Pengertian, Ciri - ciri dan Contoh Pantun

Kesetimbangan Kelarutan Part 1