Unifah Rosyidi, M.Pd kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar ( PB ) PGRI untuk masa jabatan 2019 - 2024
Gurune.net - Dalam perhelatan pemilihan pengurus besar PGRI, Unifah Rosyidi, M.Pd kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar ( PB ) PGRI untuk masa jabatan 2019 - 2024.
Unifah Rosyidi M.Pd. unggul dalam pemungutan suara dari calon kandidat lainya yaitu Prof. Dr. Agus Suradika (Ketua PGRI Provinsi DKI Jakarta) dan M. Qudrat Nugraha, Ph.D (Sekjen Pengurus Besar PGRI masa bakti XXI).
Selain pemilihan ketua umum pengurus besar PGRI dalam waktu bersamaan juga terpilih tujuh orang Ketua lainya.
Dalam sidang komisi dan pleno keseluruhan berjalan lancar, yang didalamnya menghasilkan berbagai keputusan penting dalam organisasi besar PGRI.
Kelancaran dan kematangan dalam pengambilan keputusan yang diikuti dengan rasa kekeluargaan dan berjalan dengan penuh demokratis, telah membuktikan bahwa PGRI sebagai organisasi besar dan dengan anggota yang sangat besar seantero Nusantara telah membuktikan adanya kematangan dan kedewasaanya ( dikutip darilaman PGRI ).
Seusai kongres, pekerjaan besar telah menanti para pengurus beserta seluruh jajaran di semua tingkatan untuk mengimplementasikan hasil-hasil kongres.
Terutama mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dalam mewujudkan perannya meningkatkan pendidikan abad ke-21.
Pemerintah dan masyarakat sangat berharap agar Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) selalu berperan aktif sebagai organisasi profesi yang tetap dan terus berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PGRI juga diharapkan dapat menjadi garda depan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan terus berupaya menghasilkan pendidikan bermutu dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) hingga tingkat perguruan tinggi.
Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) diharapkan dapat terus berupaya meningkatkan kompetensi profesionalitas dari para anggotanya, hal ini sejalan dengan perubahan zaman yang sedang dialami oleh bangsa – bangsa didunia tak terkecuali juga bangsa kita Indonesia.
Ditandai pada era sekarang yaitu abad 21, melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, PGRI harus dapat bersikap dengan terus menguatkan kapasitas organisasinya di semua jenjang serta dapat meneguhkan jati dirinya sebagai organisasi yang dapat mewujudkan guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.
pgri masa bakti xxi |
Unifah Rosyidi M.Pd. unggul dalam pemungutan suara dari calon kandidat lainya yaitu Prof. Dr. Agus Suradika (Ketua PGRI Provinsi DKI Jakarta) dan M. Qudrat Nugraha, Ph.D (Sekjen Pengurus Besar PGRI masa bakti XXI).
Selain pemilihan ketua umum pengurus besar PGRI dalam waktu bersamaan juga terpilih tujuh orang Ketua lainya.
Dalam sidang komisi dan pleno keseluruhan berjalan lancar, yang didalamnya menghasilkan berbagai keputusan penting dalam organisasi besar PGRI.
Kelancaran dan kematangan dalam pengambilan keputusan yang diikuti dengan rasa kekeluargaan dan berjalan dengan penuh demokratis, telah membuktikan bahwa PGRI sebagai organisasi besar dan dengan anggota yang sangat besar seantero Nusantara telah membuktikan adanya kematangan dan kedewasaanya ( dikutip darilaman PGRI ).
Seusai kongres, pekerjaan besar telah menanti para pengurus beserta seluruh jajaran di semua tingkatan untuk mengimplementasikan hasil-hasil kongres.
Terutama mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dalam mewujudkan perannya meningkatkan pendidikan abad ke-21.
Pemerintah dan masyarakat sangat berharap agar Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) selalu berperan aktif sebagai organisasi profesi yang tetap dan terus berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PGRI juga diharapkan dapat menjadi garda depan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan terus berupaya menghasilkan pendidikan bermutu dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) hingga tingkat perguruan tinggi.
Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) diharapkan dapat terus berupaya meningkatkan kompetensi profesionalitas dari para anggotanya, hal ini sejalan dengan perubahan zaman yang sedang dialami oleh bangsa – bangsa didunia tak terkecuali juga bangsa kita Indonesia.
Ditandai pada era sekarang yaitu abad 21, melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, PGRI harus dapat bersikap dengan terus menguatkan kapasitas organisasinya di semua jenjang serta dapat meneguhkan jati dirinya sebagai organisasi yang dapat mewujudkan guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.
Komentar
Posting Komentar